Pondok969 – Undang 100 Tamu VIP, Pengantin Kecewa Isi Amplop Hanya Rp425 Ribu

Amplop pernikahan
Jakarta

Memberikan amplop kepada pengantin saat menghadiri sebuah pernikahan tampaknya sudah seperti tradisi turun-temurun yang masih ada hingga saat ini. Namun, bagi sebagian orang tidak mewajibkan hal ini.

Meski begitu, pengantin perempuan asal Malaysia telah mencuri perhatian publik setelah mengungkap perasaan kecewanya saat menghitung jumlah uang yang didapatkan dari amplop pernikahan.

Ia mengaku kecewa setelah mengundang 100 tamu VIP. Namun, hanya mendapatkan amplop sebesar RM120 atau setara dengan Rp425 ribu dari setiap angpao yang diterimanya. Pengalaman itu dibagikan di media sosial.

Pengantin asal Malaysia viral di media sosial

Ia menggunakan XUAN Play untuk mengunggah cerita pernikahannya yang tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Perempuan itu menceritakan keinginannya untuk menikah lima tahun yang lalu, tetapi pandemi COVID-19 melanda dan merusak rencananya. Setelah menunggu, pernikahannya diselenggarakan pada 2024.

Ia memilih untuk tidak menggelar pernikahan di pantai karena tempatnya terlalu terpencil. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menggelar pernikahan di taman.

Namun, ia juga menghadapi masalah baru terkait biaya pernikahan. Hal ini karena harga barang dan jasa pasca pandemi COVID-19 mengalami kenaikan.

“Semua orang tahu bahwa harga semua hal naik setelah pandemi, terutama biaya pesta pernikahan dan terkait foto pernikahan, yang dua hingga tiga kali lipat. Harga banyak tempat yang awalnya saya incar juga naik tiga kali lipat. Akhirnya, saya dengan berat hati memilih lokasi yang ideal,” ujarnya, dikutip dari laman Word of Buzz.

“Meskipun tidak murah, setidaknya ini adalah tempat impianku,” sambung sang pengantin.

Pengantin perempuan kecewa dapat amplop Rp425 ribu

Pengantin perempuan itu melanjutkan ceritanya tentang bagaimana pernikahan membuatnya sadar siapa di antara para tamu yang benar-benar dapat dianggap sebagai teman. Ini semua dinilai berdasarkan seberapa banyak uang yang mereka berikan dalam amplop.

“Suami saya dan saya hanya mengundang 100 orang, jadi semua orang dianggap VIP di benak saya. Namun, pertanyaannya adalah ketika saya memperlakukan orang sebagai VIP, mereka memperlakukan saya seperti apa?” ujar perempuan tersebut.

Melalui unggahan itu, dia terus mengeluarkan amarahnya untuk para tamu undangan yang hadir karena hanya memberikan RM120 per angpao.

“HALO! Sekarang tahun 2024, apakah mereka pikir harga jamuan makan masih RM120 per orang? Apakah kamu sudah bangun? Apakah kamu pikir harga dari 20 tahun lalu masih berlaku? Kita harus membayar pajak 16 persen dan juga untuk alkohol. Apakah kamu pikir jamuan makan pernikahan saya adalah Haidilao? Saya pikir maka di Haidiao lebih mahal dari RM120,” tuturnya.

Ia pun menyudutkan rekannya yang merupakan istri seorang pengusaha. Pada unggahan itu, ia mengatakan temannya membawa suami dan anak.

“Salah seorang rekan kerja saya mengatakan di awal bahwa dia memesan tiga kursi karena membawa suami dan putrinya. Putrinya sudah berusia 13 tahun, jadi dia sudah dianggap dewasa. Makan malam saya harganya lebih dari RM200 per orang, apakah dia akan membayar RM600 untuk tiga orang?” ujar perempuan itu.

“Dia selalu bilang kalau dia nikah sama bos, menurut saya istri bos tidak boleh cuek dengan harga pasar,” sambungnya.

Namun, suami rekannya itu terpaksa membatalkan kehadirannya di pesta pernikahan pada menit terakhir, dan sang pengantin bertanya apakah suaminya tetap harus membayar tempat duduk yang telah dipesan.

Pada akhirnya, sang pengantin menemukan orang lain yang disebutnya loyal untuk hadir dan memberikan angpao sesuai harapannya.

“Saya menemukan orang yang sangat loyal yang bersedia hadir dan mengetahui harga pasar, dan membayar setidaknya RM200. Rekan kerjanya datang dengan putrinya yang berusia 13 tahun, dan mereka berdua hanya membayar RM228. Anda tidak salah baca, RM228! RM114 per orang,” ungkap sang pengantin.

Ia akhirnya memutuskan tidak akan lagi bersikap ramah terhadap rekan kerjanya dan mengutuk orang-orang ‘tidak mampu’ yang hadir di pernikahannya.

“Jika mereka lulusan baru, aku mungkin bisa memaafkan mereka. Tapi, pernahkah kau berpikir mengapa seorang pengantin harus mengeluarkan uang untukmu? Jika kau tidak mampu, jangan katakan kau ingin hadir. Lagipula, aku juga mendapatkan uang hasil jerih payahku dan memperlakukanmu seperti VIP,” ujarnya.

Alih-alih mendapat simpati dari netizen, ia justru dikritik banyak orang karena dianggap menyimpang dalam mengundang tamu ke pernikahan.

“Kamu tidak seharusnya meminta orang lain untuk membiayai pernikahanmu! Jika kamu menginginkannya menjadi megah, kamu harus membayarnya sendiri,” ujar salah satu netizen.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/rap)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *