
Bunda pastinya sering melihat orang menyimpan telur di rak pintu kulkas. Namun, siapa sangka? Ternyata kebiasaan tersebut tidak disarankan karena dapat memicu pertumbuhan bakteri.
Penyimpanan telur mungkin tampak mudah, tetapi di mana Bunda menaruh telur di kulkas dapat membuat perbedaan besar dalam seberapa segar dan aman telur tersebut.
Meskipun pintu kulkas mungkin tampak seperti tempat yang nyaman untuk menyimpan telur, terutama jika dilengkapi baki atau kompartemen telur, sebenarnya hal itu dapat memperpendek masa simpan telur dan memengaruhi kualitasnya.
Dilansir dari laman Southern Living, penyebabnya adalah fluktuasi suhu. Pintu kulkas rentan mengalami peningkatan suhu setiap kali Bunda membukanya.
Suhu yang tidak konsisten ini dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan mempercepat proses penuaan telur. Hal ini juga dapat menyebabkan telur saling bergesekan, bahkan dapat menyebabkan retakan.
Kesalahan umum menyimpan telur
Selain menyimpan di pintu kulkas, ada beberapa kesalahan penyimpanan lain yang perlu Bunda ketahui. Berikut di antaranya:
1. Mengeluarkan telur dari kartonnya
Menyimpan telur di dalam kartonnya (atau wadah yang sama stabilnya dengan penutup) dapat mengurangi kerusakan dan melindunginya dari penyerapan bau atau rasa yang kuat, sekaligus menjaga suhunya tetap stabil.
2. Mencuci telur sebelum disimpan
Meskipun mungkin Bunda berpikir telah menghilangkan bakteri, sebagian besar telur komersial sudah dicuci terlebih dahulu, dan lapisan telur sudah dibuang, yang berarti air yang digunakan dapat masuk ke dalam telur melalui pori-pori di cangkang.
Jika air hangat, suhu telur juga dapat meningkat, yang berisiko menyebabkan pertumbuhan bakteri.
3. Menyimpan telur dengan sisi runcing menghadap ke atas
Hal ini dapat menyebabkan kuning telur menempel lebih dekat ke cangkang, sehingga mengurangi kesegarannya. Selalu simpan telur dengan sisi runcing menghadap ke bawah, ya, Bunda.
4. Menyimpan telur pada suhu ruangan
Meskipun ini mungkin merupakan praktik umum di negara lain, di Amerika Serikat, telur dicuci sebelum dijual, sehingga lapisan pelindungnya hilang. Tanpa lapisan tersebut, telur berisiko terkontaminasi bakteri dan harus disimpan dalam kulkas.
5. Mengabaikan tanggal kedaluwarsa
Menggunakan telur yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa dapat berisiko. Periksa kesegarannya dengan menggunakan uji apung untuk memastikan telur masih aman dikonsumsi.
Cara terbaik menyimpan telur
Sebagian orang menyimpan telur di dapur pada suhu ruangan normal, sementara yang lain menyimpan telur di kulkas.
Dilansir dari laman times of India, jawabannya sangat sederhana karena cara menyimpan telur sepenuhnya bergantung pada tempat tinggal, suhu, dan cara telur disiapkan atau dibersihkan.
Kebersihan serta suhu tempat memegang peranan penting dalam penyimpanan telur dan Bunda juga dapat memeriksa telur sebelum menyimpannya.
Umur simpan berbagai jenis telur
Meskipun sebaiknya selalu merujuk pada tanggal kedaluwarsa pada karton, perlu diingat bahwa jenis telur yang berbeda akan memiliki masa simpan yang berbeda.
Misalnya saja telur ayam, telur ini kemungkinan besar masih memiliki warna alami dan dapat tetap segar hingga dua bulan di dalam kulkas.
Telur ayam komersial dicuci sebelum dijual, dan biasanya akan bertahan sedikit lebih dari sebulan di dalam kulkas. Jenis telur komersial lainnya seperti telur bebek atau telur puyuh biasanya dapat bertahan hingga enam minggu di dalam kulkas.
Nah, itulah alasan mengapa Bunda tidak disarankan menyimpan telur di kulkas hingga cara menyimpan yang tepat. Semoga bermanfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)