Pondok969 – Mengenal Fenomena ‘Anak Ekor Busuk’ di Tengah Badai PHK di China

Ilustrasi Bekerja
Jakarta

Negara China tengah menghadapi krisis lapangan kerja, Bunda. Banyak generasi muda di China kesulitan mencari kerja sesuai dengan bidan studi saat mereka kuliah.

Badai krisis tersebut terungkap dalam laporan CNA berjudul Mengapa Sarjana Muda Banyak Menganggur di China. Dalam laporannya, beberapa waktu lalu CNA setidaknya menemukan beberapa pencari kerja di bursa kerja (job fair) Lishuiqiao, Beijing.

“Saya melihat peluangnya cukup suram, pasar tenaga kerja sepi, akhirnya saya mengurungkan niat mengejar posisi tertentu,” kata Hu Die, pencari kerja berusia 22 tahun yang merupakan sarjana desain dari Harbin University of Science and Technology kepada CNA, dikutip Minggu (21/6/25).

Pencari kerja lain, Li Mengqi, juga mengungkap kesulitannya mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya saat menempuh pendidikan di universitas. Pria 26 tahun ini merupakan sarjana teknik kimia dari Institut Teknologi Shanghai yang sudah 8 bulan menganggur setelah menyelesaikan studi.

Sementara itu, pencari kerja lain yakni Chen Yuyan, mesti merelakan gelarnya dari Guangdong Food and Drug Vocational College tahun 2022 untuk bekerja di luar studi. Chen Yuyan yang kini berusia 26 tahun akhirnya harus bekerja sebagai petugas sortir paket di sebuah cabang agen kurir, Bunda.




Menurutnya, sulit untuk mendapatkan pekerjaan dengan standar gaji yang mencukupi meski ia telah mendapatkan pendidikan vokasi. Sebab, banyak lowongan kerja yang mencantumkan syarat-syarat menyulitkan untuknya.

“Banyak perusahaan mencari kandidat yang sudah berpengalaman-orang-orang yang bisa langsung bekerja. Sebagai lulusan baru, kami tidak punya cukup pengalaman. Mereka sering mengatakan tidak memiliki sumber daya untuk melatih karyawan baru, dan gaji yang ditawarkan sangat rendah,” ungkap Chen.

Terjadinya krisis lapangan kerja di China dibenarkan oleh pendiri Young China Group, lembaga think tank atau pemikir yang berbasis di Shanghai, Zak Dychtwald. Ia mengatakan bahwa apa yang dialami saat ini merupakan gambaran dari krisis pasar di sana.

“Salah satu masalah terbesar saat ini adalah ketimpangan antara kerja keras yang mereka lakukan saat kuliah dan pekerjaan yang menanti ketika lulus,” kata Zak Dychtwald.

Selain karena krisis pasar, banyak sarjana kesulitan mendapatkan pekerjaan karena meningkatnya persaingan di bursa kerja, Bunda. Seperti apa pandangan dari pakar terkait hal ini hingga muncul fenomena istilah ‘anak dengan ekor busuk’?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *