Pondok969 – Berapa Jumlah Uang Ideal yang Dibutuhkan agar Bahagia? Ini Kata Pakar

Big Isolated  stacks of Indonesian rupiah notes in and around box. A lot of bank paper currency money notes

Uang memang bukan segalanya, tetapi tidak bisa dimungkiri, hampir semua aspek kehidupan kita sangat dipengaruhi olehnya, ya, Bunda. Mulai dari tempat tinggal, makanan, pendidikan Si Kecil, hingga akses terhadap pelayanan kesehatan, semuanya erat kaitannya dengan kondisi finansial.

Karena itu, wajar jika banyak orang percaya bahwa semakin banyak uang dapat membawa lebih banyak kebahagiaan. Tidak perlu repot membagi anggaran untuk berbagai kebutuhan, bukan?

Inilah yang membuat para pakar psikologi tertarik untuk meneliti berapa jumlah uang ideal yang dapat membuat seseorang benar-benar merasa bahagia? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Bunda.

Studi ungkap jumlah uang agar bahagia mencapai Rp100 juta per bulan

Pendapatan yang lebih tinggi memang seringkali berkaitan dengan tingkat kebahagiaan yang lebih besar. Melansir CNBC, Jon Jachimowicz, profesor administrasi bisnis di Universitas Harvard, menjelaskan bahwa keuntungan utama dari punya penghasilan besar adalah sebagai “penyangga” saat hidup sedang tidak baik-baik saja.




Misalnya, saat Bunda terlalu sibuk mengurus Si Kecil atau pekerjaan sampai tidak sempat masak, bisa langsung pesan makanan online. Atau kalau ada anggota keluarga yang butuh perawatan medis mendadak, tagihan rumah sakit bisa langsung dibayar tanpa panik.

“Uang bukan hanya alat untuk membeli momen bahagia; uang juga merupakan alat penting untuk rasa aman, stabilitas, dan perlindungan,” kata Jachimowicz.

Ia juga menambahkan, “Uang bisa membantu meredam dampak dari masa-masa sulit. Sebaliknya, kekurangan uang justru bisa membuat hal-hal biasa terasa jauh lebih berat dan menyakitkan.”

Nah, Bunda, ada penelitian menarik dari Daniel Kahneman dan Angus Deaton, dua pakar psikologi terkenal. Mereka menemukan bahwa kebahagiaan seseorang cenderung “mentok” ketika penghasilannya mencapai US$75.000 per tahun, sekitar Rp1,2 miliar, atau Rp100 juta per bulan.

Namun, penelitian terbaru membantah hal itu. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada batas pasti di mana kebahagiaan berhenti meningkat. Artinya, makin tinggi penghasilan, makin besar juga potensi untuk merasa bahagia, bahkan setelah melewati angka Rp1,2 miliar tadi.

Mengapa bisa begitu, ya? Ini karena ada dua jenis kebahagiaan yang diukur, Bunda. Penelitian Kahneman dan Deaton fokus pada evaluative well-being, yaitu perasaan bahagia yang dirasakan setelah merenungkan kejadian yang sudah terjadi.

Sementara itu, studi terbaru dari Matthew Killingsworth menyoroti experienced well-being, yaitu emosi yang kita rasakan secara langsung saat menjalani hari demi hari. Dari sinilah terlihat bahwa orang dengan penghasilan lebih tinggi cenderung merasa lebih puas dengan hidupnya, sekaligus merasa lebih baik secara emosional setiap harinya.

Melihat dua temuan tersebut, Rp100 juta per bulan dapat dianggap sebagai jumlah uang yang ideal agar bahagia. Bukan semata-mata karena bisa membeli kesenangan, tetapi karena penghasilan di angka ini memberikan ruang bernapas untuk memenuhi kebutuhan, menghadapi situasi tak terduga, hingga menikmati hari-hari dengan lebih tenang.

Bagaimana jika penghasilan belum mencapai Rp100 juta per bulan?

Terlepas dari berapapun penghasilan saat ini, penting untuk memahami kondisi keuangan keluarga agar bisa merancang langkah yang sesuai dengan tujuan hidup. Entah itu ingin punya rumah sendiri, menyekolahkan anak di tempat terbaik, atau bisa liburan tanpa rasa khawatir.

Kalau punya dana lebih, Bunda bisa mempertimbangkan berkonsultasi dengan perencana keuangan bersertifikat untuk membantu menyusun strategi mencapai tujuan finansial keluarga. Namun, kalau belum memungkinkan, tidak apa. Bunda tetap bisa mulai dari langkah sederhana, seperti membuat anggaran rumah tangga dan mencatat semua pengeluaran.

Kini sudah banyak aplikasi yang bisa membantu. Aplikasi ini memudahkan Bunda melihat ke mana saja uang mengalir, sekaligus mengevaluasi apakah pengeluaran selama ini sudah benar-benar mendukung kebahagiaan dan kenyamanan keluarga.

Lewat proses ini, Bunda bisa menemukan pola, menyesuaikan prioritas, dan secara perlahan mengalokasikan lebih banyak penghasilan ke hal-hal yang benar-benar penting, baik untuk hari ini maupun masa depan. Sebab, pada akhirnya, bahagia bukan hanya soal jumlah uang, tapi juga bagaimana cara mengelolanya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *