
Jemaah haji kloter 1 asal Kabuaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, akan tiba lebih dahulu pada Jumat (13/6/2025), menyusul kloter-kloter berikutnya. Pemeriksaan kesehatan pun dilakukan kepada para jemaah.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur untuk memastikan kondisi mereka baik dan mencegah penularan penyakit yang masuk. Mengutip detikcom, Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sumsel, Abdul Qudus, mengatakan bahwa pihaknya akan mengantisipasi penyebaran COVID-19. Jika terlihat gejala-gejalanya, akan langsung ditangani dengan antigen.
“Iya jika dalam skrining suhunya tinggi dan ada gejala lain-lain mengarah ke COVID maka akan langsung diberikan antigen. Jika sakit akan dirujuk ke RS dan masih jadi tanggung jawab kita, tapi jika tidak bisa isolasi mandiri,” tutur Abdul.
4 Penyakit menular yang wajib diwaspadai
Setiap jemaah haji perlu dilakukan pemantauan oleh dinas kesehatan masing-masing daerah. Pemantauan ini dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, di antaranya adalah COVID-19, MERS-CoV, meningitis, dan polio.
1. COVID-19
Penularan COVID-19 belakangan ini kembali menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, dilaporkan mengalami peningkatan di beberapa negara Asia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjelaskan virus COVID-19 akan terus ada dan melakukan mutasi, seperti varian NB.1.8.1 atau Nimbus yang memicu kenaikan kasus di beberapa negara. Meski begitu, Dante memastikan situasi COVID-19 di Indonesia masih terkendali.
“Iya masih (COVID-19 di Indonesia terkendali), managable,” ujar Dante.
“Jadi memang virus ini kan selalu akan mengalami replikasi dan mengalami mutasi. Ini kita memang enggak bisa lepas dari hidup dengan COVID. Kita tetap terus hidup dengan COVID. COVID ini memang terus akan ada,” sambungnya.
2. MERS-CoV
MERS-CoV adalah penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona. Penularan dapat terjadi melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, terutama unta, atau melalui droplet pernapasan dari manusia ke manusia.
Gejalanya meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas, yang dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih parah.
Dilansir dari laman resmi Sehat Negeriku, jemaah haji Indonesia diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). World Health Organization (WHO), Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan ada sembilan kasus terkonfirmasi positif MERS-CoV yang terjadi pada 1 Maret-21 April 2025.
3. Meningitis
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, meningitis adalah peradangan pada lapisan pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Bakteri, virus, jamur, parasit, dan kondisi non-infeksi dapat menyebabkan meningitis.
Gejalanya meliputi demam, sakit kepala parah, leher kaku, mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya.
4. Polio
Dilansir dari laman Healthline, polio adalah penyakit yang sangat menular disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf.
Polio terbagi menjadi dua jenis, yakni polio non-paralitik dan paralitik. Polio non-paralitik gejalanya meliputi demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, muntah, kelelahan, dan radang selaput otak.
Sedangkan polio paralitik tandanya meliputi kehilangan refleks, kejang parah dan nyeri otot, anggota tubuh terasa lemas, mendadak mengalami lumpuh, hingga kecacatan.
Cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat
Menjaga kesehatan secara keseluruhan tentu menjadi satu hal penting yang perlu Bunda lakukan, terutama setelah bepergian jauh. Berikut cara sederhana menerapkan pola hidup bersih dan sehat:
1. Tetap terhidrasi
Saat minum air sepanjang hari, usahakan untuk minum delapan gelas atau sekitar 2 liter untuk menghindari dehidrasi.
Bunda juga dapat mengonsumsi makanan tertentu yang membantu hidrasi, seperti buah mangga, pepaya, hingga blueberry. Secara khusus, buah-buahan ini kaya akan vitamin C yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
2. Mencuci tangan secara teratur
Mencuci tangan secara teratur adalah salah satu cara mudah yang dapat Bunda lakukan untuk menghindari sakit saat bepergian.
Ingatlah untuk mencuci tangan secara menyeluruh sebelum makan, setelah menggunakan kamar kecil, dan setelah menyentuh banyak permukaan yang berbeda.
3. Dapatkan vaksinasi
Dilansir dari laman Forbes, memperoleh informasi terkini tentang vaksinasi dapat melindungi Bunda dari sakit saat bepergian. Hal ini karena berbagai wilayah di dunia memiliki risiko yang berbeda.
Penting melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui vaksinasi apa yang direkomendasikan untuk negara yang akan dikunjungi.
4. Prioritaskan tidur
Tidur adalah kunci untuk tetap sehat. Ini membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan mencegah penyakit apapun.
Kurang tidur dapat menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi sel-sel yang melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko penyakit.
5. Olahraga
Tak dapat dimungkiri bahwa olahraga termasuk salah satu cara menjaga kesehatan. Bunda dapat melakukan latihan fisik ringan seperti rutin berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
Nah, itulah penyakit menular yang wajib diwaspadai para jemaah setelah melaksanakan haji hingga beberapa cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)