
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Islam. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan menjalankan puasa sunnah pada tanggal 9 dan 10 Muharram yang dikenal sebagai puasa Tasua dan Asyura.
Selain menjadi bagian dari sunnah Rasulullah SAW, puasa ini juga memiliki keutamaan, seperti penghapusan dosa setahun lalu.
Namun, agar puasa tersebut sah dan mendapat pahala yang sempurna, penting bagi Bunda untuk memahami niat dan tata cara pelaksanaannya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap bacaan niat puasa Tasua dan Asyura, waktu yang tepat untuk berniat, serta tata cara menjalankannya sesuai sunnah. Yuk simak sampai selesai!
Mengenal puasa 9 dan 10 Muharram: Tasua dan Asyura
Puasa Tasua dan Asyura merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Muharram. Kedua puasa ini tidak hanya memiliki keutamaan yang besar dalam Islam, tetapi juga menjadi salah satu bentuk keteladanan terhadap sunnah Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW menjalankan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai bentuk syukur karena di hari itu Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS beserta Bani Israil dari ancaman Fir’aun.
Kaum Yahudi juga menghormati hari tersebut dengan berpuasa. Untuk membedakan umat Islam dari mereka, Rasulullah SAW menyampaikan keinginannya untuk turut berpuasa sehari sebelumnya, yakni pada 9 Muharram, jika beliau masih hidup di tahun berikutnya.
Meski beliau wafat sebelum sempat melaksanakannya, anjuran puasa Tasua tetap menjadi bagian dari sunnah yang diajarkan.
Kapan puasa 9 dan 10 Muharram: Tasua dan Asyura?
Untuk tahun 1447 Hijriah, pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura jatuh pada:
- Puasa Tasua (9 Muharram 1447 H): Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Asyura (10 Muharram 1447 H): Ahad, 6 Juli 2025
Bagi Bunda yang ingin melaksanakan puasa ini, disarankan untuk mulai niat sejak malam hari atau sebelum terbit fajar.
Namun, bila terlupa dan belum makan atau minum setelah subuh, maka boleh berniat di siang hari sebagaimana dijelaskan dalam madzhab Syafi’i,
“jika seseorang lupa berniat puasa setelah subuh, terutama untuk puasa sunnah, maka diperbolehkan berniat di siang hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa”.
Keutamaan puasa Tasua dan Asyura
Berdasarkan penjelasan dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah dan Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, berikut keutamaannya:
1. Puasa terbaik setelah Ramadan
Salah satu keutamaan utama dari puasa Tasua dan Asyura adalah statusnya sebagai ibadah puasa paling utama setelah puasa Ramadan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW:
“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
2. Menghapus dosa setahun yang lalu
Selain sebagai puasa terbaik, puasa Asyura juga memiliki keutamaan luar biasa, yaitu sebagai penghapus dosa yang telah lalu selama satu tahun.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa di hari Asyura, aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR Muslim)
Hikmah puasa 9 dan 10 Muharram: Tasua dan Asyura
Tidak hanya mengandung keutamaan, puasa Tasua dan Asyura juga memiliki hikmah yang mendalam bagi umat Muslim. Berikut dua hikmah penting dari amalan ini:
1. Meneladani Sunnah Rasulullah SAW
Salah satu alasan utama dianjurkannya puasa di tanggal 9 dan 10 Muharram adalah untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Nabi SAW bersabda:
“Jika aku masih hidup tahun depan, aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Tasua).” (HR Muslim)
Pernyataan tersebut menunjukkan kesungguhan Rasulullah dalam membimbing umat agar tidak hanya berpuasa di hari Asyura, tetapi juga di hari sebelumnya.
Saat seorang Muslim melaksanakan anjuran ini, artinya ia tengah meneladani sunnah Nabi dan secara tidak langsung telah menaati perintah Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa’ ayat 80.
“Barangsiapa menaati Rasul, maka sungguh ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling, maka Kami tidak mengutusmu (Muhammad) sebagai penjaga atas mereka.”
2. Berbeda dari tradisi Yahudi
Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin menyebutkan bahwa anjuran puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram bukan hanya untuk menambah pahala ibadah, tetapi juga dimaksudkan sebagai bentuk pembeda dari kebiasaan orang Yahudi.
Sebab, kaum Yahudi pada masa itu hanya menjalankan puasa pada 10 Muharram sebagai bentuk syukur atas keselamatan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun.
Rasulullah SAW pun ingin menunjukkan identitas ajaran Islam yang berbeda dari ibadah mereka, sebagaimana hal ini juga dijelaskan oleh para ulama dalam berbagai kitab fikih klasik.
Apakah boleh puasa Asyura tanpa puasa Tasua?
Pertanyaan yang cukup sering muncul adalah, bagaimana jika hanya mampu berpuasa di tanggal 10 Muharram saja, tanpa mengerjakan puasa di tanggal 9? Apakah tetap diperbolehkan dalam Islam?
Ternyata, para ulama memiliki dua pandangan berbeda mengenai hal ini.
1. Makruh
Ulama dari kalangan Hanafiyah memandang bahwa berpuasa hanya di tanggal 10 Muharram tanpa disertai tanggal 9 atau 11 hukumnya makruh.
Hal ini karena dikhawatirkan akan menyerupai puasa yang dilakukan oleh kaum Yahudi yang juga berpuasa hanya pada hari Asyura.
2. Sunnah
Berbeda dengan pandangan mazhab Hanafiyah, mazhab Syafi’i serta sejumlah ulama lain seperti Imam Ahmad dan Ishaq berpendapat bahwa puasa Tasua termasuk ibadah yang disunnahkan, bukan bersifat wajib.
Artinya, jika seseorang hanya melaksanakan puasa Asyura saja, maka tetap sah dan berpahala.
Dikutip Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, dijelaskan bahwa puasa Asyura dianjurkan karena keutamaannya dalam menghapus dosa setahun lalu.
Sementara itu, puasa Tasua dianjurkan sebagai bentuk penambahan keutamaan dan penyelisihan dari kaum Yahudi. Maka dari itu, puasa tanggal 10 tetap sah dilakukan meski tidak didahului oleh puasa tanggal 9.
Dalam kitab tersebut juga dijelaskan bahwa apabila tidak sempat berpuasa pada tanggal 9, maka bisa menambahkan puasa pada tanggal 11 Muharram untuk tetap mendapatkan keutamaan yang lengkap.
Tata cara puasa Tasua dan Asyura
Tata cara melaksanakan puasa Tasua dan Asyura pada dasarnya sama seperti puasa sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:
- Niat karena Allah SWT.
Pastikan niat dilakukan dengan penuh kesungguhan, baik di hati maupun secara lisan. - Melaksanakan sahur.
Meskipun tidak wajib, sahur sangat dianjurkan untuk memberi kekuatan saat menjalani puasa. - Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
Hindari makan, minum, serta perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. - Memperbanyak amalan baik.
Seperti membaca Al-Qur’an, sholat sunnah, bersedekah, dan memperbanyak zikir. - Menyegerakan berbuka.
Saat matahari terbenam, segeralah berbuka dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW.
Adapun dalam mengamalkan puasa Asyura, ulama menyebutkan tiga tingkatan yang bisa dilakukan:
Puasa tanggal 9, 10, dan 11 Muharram (tingkatan paling utama). Puasa tanggal 9 dan 10 Muharram. Puasa hanya di tanggal 10 Muharram saja (boleh, namun kurang utama).
Bacaan niat puasa Tasua 9 Muharram
Bagi Bunda yang ingin menjalankan ibadah puasa Tasua pada tanggal 9 Muharram, sangat penting untuk mengetahui lafaz niatnya terlebih dahulu.
Berikut bacaan niat puasa Tasua lengkap dalam aksara Arab, latin, dan terjemahannya:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّاسُوعَاءِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tâsû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.”
Bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram
Berikut adalah lafaz niat puasa Asyura disertai tulisan Arab, latin, dan maknanya:
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ‘Âsyûrâ’a lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”
Demikianlah informasi mengenai bacaan niat puasa 9 dan 10 Muharram lengkap dengan waktu dan tata caranya. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)