
Pernah merasa lelah meski seharian hanya duduk dan berpikir, Bunda? Ternyata, aktivitas mental seperti belajar, merencanakan sesuatu, atau membuat keputusan memang bisa menguras energi tubuh.
Meski tak terlihat seperti aktivitas fisik, berpikir juga membutuhkan suplai energi yang tidak sedikit, lho! Otak membutuhkan banyak energi untuk mendukung berbagai tugas penting yang dijalankannya setiap hari.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Dengan memahami cara kerja otak dan alasan mengapa aktivitas berpikir bisa membuat tubuh terasa lelah, jadi Bunda bisa lebih cermat dalam mengatur waktu istirahat dan rutinitas harian.
Otak hanya 2 persen dari berat tubuh, tapi konsumsi energinya capai 20 persen
Tahukah Bunda, meskipun otak hanya memiliki berat sekitar 2 persen dari keseluruhan tubuh, ternyata organ ini mengonsumsi hampir 20 persen dari total energi harian tubuh, lho.
Menurut laporan dari The Conversation, kebutuhan energi otak ini kira-kira setara dengan 260 kalori setiap hari. Jumlah tersebut bahkan lebih dari 100 kali lipat energi yang biasanya dibutuhkan oleh sebuah smartphone.
Energi tersebut digunakan untuk menjalankan berbagai fungsi otak, mulai dari memproses informasi hingga menjaga kestabilan sel-sel saraf.
Energi utama yang digunakan oleh otak berasal dari molekul bernama ATP, yang dihasilkan dari proses pembakaran gula dan oksigen. Saat otak terlibat dalam aktivitas mental yang intens, seperti menyelesaikan tugas secara bersamaan atau mengerjakan soal, kebutuhan oksigennya juga meningkat.
Inilah mengapa setelah belajar atau bekerja seharian, kita bisa merasa lelah walaupun hanya duduk diam.
Berpikir keras ternyata tidak menguras energi banyak
Meskipun terasa melelahkan, berpikir keras sebenarnya hanya meningkatkan penggunaan energi dalam jumlah kecil, dan itu pun terbatas pada area tertentu di otak.
Sebagai contoh, ketika kita secara aktif mengamati pergerakan suatu objek, aktivitas di bagian visual otak hanya mengalami kenaikan sekitar satu persen. Namun, peningkatan ini sering diimbangi dengan penurunan aktivitas di bagian lain, seperti area pendengaran.
Rasa lelah setelah berpikir keras biasanya bukan disebabkan karena otak kehabisan energi, melainkan karena tekanan psikologis dan stres yang muncul saat proses berpikir berlangsung.
Saat kita melakukan aktivitas mental yang berat, sistem saraf simpatik ikut terpicu dan membuat tubuh ikut merasa tegang. Walaupun otak sebenarnya tidak membutuhkan terlalu banyak energi, dampaknya bisa tetap membuat tubuh terasa capek, lho, Bunda.
Nah, itu dia Bunda penjelasan mengenai jumlah energi tubuh yang dikuras saat otak berpikir. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)