Pondok969 – Salut! Inge Prasetyo Perempuan Indonesia Jajal Ekstrem Triathlon Tertinggi di Dunia, Finish dalam 24 Jam

Inge Prasetyo
Jakarta

Nama Inge Prasetyo tengah menarik perhatian netizen, Bunda. Bukan tanpa alasan, ia menjadi perwakilan Indonesia yang berhasil menjajal ajang triathlon di Pokhara, Nepal, beberapa waktu lalu.

Triathlon sendiri merupakan perlombaan olahraga yang menggabungkan tiga cabang olahraga, yakni berenang, bersepeda, dan berlari. Perlombaannya pun dilakukan secara berurutan dalam satu waktu.

Perlombaan ini bertujuan menguji ketahanan dan kecepatan para atlet dalam menyelesaikan ketiga cabang olahraga tersebut. Inge pun bisa menyelesaikan perlombaan dalam waktu 24 jam 15 menit.

Momen perlombaan ini pun dibagikan langsung oleh perempuan 45 tahun itu melalui laman Instagram-nya.

Inge Prasetyo jajal triathlon

Inge mengungkap bahwa dirinya sangat menikmati perlombaan triathlon ini, Bunda. Meski begitu, ia menyebut perlombaan kali ini merupakan triathlon tersulit yang pernah ia jalani.

“Saya ingin mengatakan bahwa @himalayan_xtri sejauh ini merupakan lomba triatlon tersulit yang pernah saya lakukan,” tuturnya mengutip dari akun @ingeprasetyo, Senin (12/5/2025).

“Tapi serius, kalian adalah penyelenggara lomba terbaik! Sejak kami tiba di bandara, kalian sangat memperhatikan kami. Terima kasih atas pengalaman dan kenangan indah yang telah kalian berikan kepada kami di Nepal,” sambungnya.

Inge pun membuatkan rekap tentang apa yang ia jalani di tiga cabang olahraga mulai dari berenang hingga berlari. Ia mengungkap harus berenang pukul 4 pagi sejauh 3 kilometer dengan suhu air sekitar 20 derajat Celcius.

“Berenang sejauh 3K dalam kegelapan pada pukul 4 pagi. Suhu air sekitar 20C, sangat menyenangkan. Saya mengharapkan waktu berenang yang baik, tetapi apa asyiknya berenang dengan tenang ya?” ujarnya.

“Kacamata renang putus setelah 1.000 m, saya memutuskan untuk berenang gaya punggung untuk jarak yang tersisa demi menyelamatkan mata saya,” lanjut Inge.

Ketika bersepeda, Inge bercerita medan yang dilalui mulai dari aspal halus hingga jalan berkerikil. Ia pun harus berhenti dua kali karena mengalami kejang di tangan dan bibir akibat dehidrasi.

“Sepeda 152K dengan kenaikan ~3300m (menurut jam tangan saya). Cuacanya sempurna untuk saya. Permukaan jalan bervariasi dari aspal halus hingga bagian kerikil yang sangat bergelombang. Semuanya ada di sini. Saya harus berhenti dua kali untuk beberapa saat karena kejang di tangan dan bibir saya, kemungkinan besar karena dehidrasi parah.”

“Ada sedikit miskomunikasi antara kami dan pengemudi lokal. Saya senang saya berhasil mencapai T2 pada akhirnya meskipun sedikit meleset dari waktu target saya,” sambungnya.

Saat melakukan perlombaan lari, Inge mulai merasakan lelah dan merasa garis finish tidak kunjung datang. Namun, ia pun berhasil menyelesaikan perlombaan tepat waktu.

“Lari 41,5K dengan kenaikan 2.600 m. Ya ampun, rasanya sangat lama dan membuat Anda bertanya-tanya apakah garis finis itu benar-benar ada. Saya berhasil tepat waktu untuk melanjutkan ke High Camp (3.500 m) untuk finis Black Shirt. Total 14 jam berjalan kaki, jarak yang akan ditempuh kebanyakan orang dalam 3-4 hari mendaki Mardi Himal. Gila,” ujarnya.

Pujian dari netizen

Perlombaan yang diikuti Inge ini lantas membuat banyak netizen kagum dan salut, Bunda. Mereka pun menyebut merasa bangga karena Inge sudah membawa nama Indonesia di ajang besar ini.

“Ini hebat banget, Inge. Benar-benar sebuah prestasi. Selamat dan sangat bangga padamu,” ungkap seorang netizen.

“Edaaaannnn Inge. Membanggakan sekali. Congratulations ya.”

“Luar biasa, Inge. Kamu selalu luar biasa! Tangguh adalah nama tengahmu,” tutur netizen lainnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/pri)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *